Home FAQ
D :
Kondisi nyeri haid yang tidak tertahankan disebut juga dengan dismenorrhea, dan bisa terjadi karena beberapa penyebab, diantaranya adalah:
Dan bisa juga kemungkinan lainnya. Untuk pemicunya sendiri beragam, bisa karena memiliki berat badan berlebih, belum pernah hamil, konsumsi alkohol atau sering menghirup asap rokok dan memiliki kebiasaan keluarnya darah haid dalam jumlah banyak.
Sehingga pada kasus Anda, memang bisa jadi itu disebabkan oleh KB spiral, tapi masih bisa juga bukan. Saran kami, periksakan kondisi Anda pada dokter kandungan untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama terhadap struktur organ kewanitaan, dan bila ternyata tidak ditemukan kelainan, barulah kemungkinan utamanya nyeri tersebut muncul dari pemasangan IUD. Dari sini bisa ditentukan, apa metode kontrasepsi yang paling tepat untuk Anda.
Sementara itu, untuk membantu meredakan nyeri, kompres hangat bagian yang nyeri, boleh mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dengan membaca aturan pakai yang tertera, dan segera periksakan diri Anda.
D :
Reaksi alergi obat adalah reaksi sistem imun yang berlebihan terhadap zat tertentu yang masuk ke tubuh. Beberapa gejala ringan-sedang akibat reaksi alergi antara lain :
Untuk menangani gejala gatal selain dengan obat golongan anti histamin, maka lakukanlah hal berikut :
D :
Dalam kondisi demam maka anak akan berisiko mengalami dehidrasi sehingga asupan cairan anak perlu diperhatikan. Jika sebelumnya anak mendapatkan ASI maka selanjutnya ASI diteruskan. Namun jika oleh karena satu dan lain hal anak mendapatkan susu formula sejak awal maka tetap diberikan susu formula. Berikan susu formula merk apapun yang sesuai usia anak anda.
Selain mencukupi kebutuhan cairan anak, perhatikan pula hal berikut ketika anak demam :
D :
Biang keringat (miliaria) memang bisa menjadi penyebab munculnya ruam kemerahan seperti yang bayi Anda alami. Kondisi ini lebih sering dialami bayi sebab kelenjar keringatnya yang belum matang. Faktor lain, seperti kondisi lingkungan yang panas, penekanan kulit berlebihan (contohnya karena penggunaan pakaian ketat atau terlalu sering dibaringkan), dan jenis kulit tertentu yang sensitif bisa juga semakin memudahkan terjadinya kondisi ini. Seringnya, biang keringat pada bayi bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun memang, bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa terinfeksi sekunder sehingga terasa nyeri, bengkak, dan bernanah. Bukan itu saja, sensasi gatal, perih, dan bruntusan yang ditimbulkan dari biang keringat ini pun bisa membuat bayi menjadi lebih rewel dan sulit tidur.
Di samping biang keringat, beragam kondisi lain, seperti folikulitis, dermatitis atopik, dermatitis kontak, digigit serangga, impetigo, skabies, infeksi jamur, dan sebagainya juga bisa memicu munculnya ruam kulit kemerahan seperti yang bayi Anda alami. Baiknya, bila memang kondisinya sangat mengganggu atau sangat sering berulang, periksakan langsung ia ke dokter atau dokter anak. Dengan beberapa jenis obat, salep, bedah, atau penanganan medis lain, seringnya kondisi bayi Anda bisa diatasi dengan baik.
Di rumah, penanganan awal berikut bisa Anda lakukan:
D :
Timbulnya benjolan dan nanah merupakan reaksi yang normal terjadi setelah penyuntikan vaksinasi BCG. Umumnya benjolan terjadi dalam beberapa jam atau hari dan akan pecah dan meninggalkan jaringan parut. Timbulnya benjolan dan nanah serta jaringan parut sebenarnya merupakan pertanda bahwa vaksinasi telah berhasil.
Terkadang pada daerah penyuntikan dapat tumbuh kembali benjolan. Lamanya kondisi benjolan, luka dan nanah dapat berbeda-beda antar bayi dan kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan selama tidak terdapat keluhan lain.
Bila benjolan dan nanah masih terjadi bahkan setelah beberapa bulan penyuntikan (>5 bulan) maka sebaiknya kondisi tersebut diperiksakan kedokter secara langsung untuk memastikan kemungkinan adanya infeksi atau gangguan kulit lainya seperti bisul agar mendapat penanganan yang sesuai.
D :
Kuning pada bayi yang baru lahir umumnya menandakan kadar bilirubin dalam darah yang tinggi. Bukan hanya mata dan kulit yang tampak menguning, bilirubin tinggi pada bayi umumnya juga akan membuat feses berwarna lebih pucat dan urin pun berwarna lebih pekat. Paling sering, kondisi ini bersifat fisiologis (normal), dan terjadi karena fungsi hati bayi yang belum optimal layaknya orang dewasa, sehingga tidam mampu memetabolisme bilirubin secara maksimal dan menyebabkan bilirubin pun meningkat.
Warna urin dan feses yang berubah karena bilirubin tinggi tidak akan lantas membuat kadar bilirubin dalam darah berkurang. Selama penyebab peningkatan bilirubin tersebut belum teratasi, maka kadar bilirubin dalam darah akan tetap tinggi.
Kuning pada bayi yang fisiologis umumnya akan membaik dalam 1-2 minggu tanpa komplikasi yang berbahaya. Namun, bila kuning pada bayi Anda muncul sangat dini (saat usia bayi masih kurang dari 24 jam), disertai bayi yang tampak lemas, kurang aktif, jarang menangis, malas menyusu, demam, atau keluhan berat lainnya, baiknya Anda periksakan langsung ke dokter atau dokter anak. Khawatirnya, selain karena proses yang fisiologis, kuning yang bayi Anda alami menandakan ia tidak mendapatkan cukup ASI, mengalami inkompatibilitas golongan darah dengan sang ibu, gangguan hati dan/ atau empedu, infeksi saat lahir (misalnya rubella, sifilis), hipoksia (kurang oksigen), kurang enzim, kelainan genetik, atau juga efek samping obat tertentu. Pada kondisi ini disarankan bayi untuk langsung diperiksa ke dokter.
Sementara ini, Anda bisa terus beri bayi Anda ASI setiap kali ia menginginkan. Tidak lupa, jemur juga bayi Anda di bawah sinar matahari pagi sebelum pukul 9 dan sore setelah pukul 15 agar kuning yang bayi Anda alami membaik.
D :
Pada bayi dan balita, memang terdapat periode dimana BAB menjadi jarang. Beberapa bayi BAB setiap beberapa hari sekali, seminggu sekali, bahkan dua minggu sekali. Pada kondisi demikian umumnya feses berwarna pekat, hitam atau kehijauan. Tentu bayi akan mengejan karena feses lebih padat dan volumenya banyak. Hal tersebut masih tergolong normal, selama anak tidak memiliki gejala lain. Bila timbul gejala seperti:
maka kemungkinan terjadi masalah pada pencernaan bayi. Masalah dapat berupa infeksi, alergi susu sapi, megakolon, atau yang lainnya. Pada kondisi demikian, jalan terbaik adalah periksakan anak ke dokter anak. Dokter mungkin perlu melakukan USG atau pemeriksaan sinar X dan analisis sampel darah, untuk membantu menegakkan diagnosis. Terapinya akan disesuaikan dengan temuan dokter.
D :
Perdarahan dalam kehamilan bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan, diantaranya adalah:
Pada dasarnya anda selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan bila anda mengalami perdarahan dari vagina di usia kehamilan berapapun. Oleh karena itu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan agar dapat dipastikan kehamilan dan janin anda dalam keadaan baik.
Selama anda belum melakukan pemeriksaan ke dokter, anda disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu (hingga dokter anda mengijinkannya), serta jangan lakukan aktivitas berat untuk sementara waktu
D : Keluarnya cairan dari vagina dapat disebabkan banyak hal salahsatunya adalah karena kondisi pecah ketuban. Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa keluar cairan dari vagina selama hamil merupakan hal normal. Hal ini karena ibu hamil mengalami perubahan hormon yang signifikan, ditambah meningkatnya aliran darah ke panggul. Kondisi yang perlu dikhawatirkan yaitu bila keluarnya cairan diiringi rasa nyeri, gatal, atau perih. Waspadai juga jika berbau busuk atau sangat berair. Hal ini mungkin menunjukkan adanya infeksi di daerah kewanitaan.
D : Olahraga diperbolehkan selama kehamilan asal jenis olahraga yang dilakukan tidak terlalu berat, dan tidak dalam jangka waktu yang lama. Olahraga bisa membantu mempertahankan kenaikan berat badan yang tepat selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat menurunkan risiko untuk mengalami diabetes gestasional, reeklamsia, dan kelahiran caesar. Beberapa olahraga yang disarankan untuk ibu hamil, salah satunya adalah berenang.